Kepergianmu ini justru karena aku mulai mencintaimu.
Ayah, semua ini langkah yang sungguh berat
Saat seluruh perasaan tertanam semakin erat
Tapi, percayalah, aku hanyalah bagian dari yang sementara
Meski selalu berharap untuk tidak pernah terlupa
Bertahun sudah kita lewati bersama
Perjalanan yang penuh tanya untuk saling memberi warna
Aku ternyata belajar melalui jatuh-bangun perasaan
Tak ada yang sungguh sempurna, sebagai kesetiaan
Beribu hari kita mencari
Tempat untuk tegak berdiri
Namun beribu kali kita tergoda
Untuk saling berburuk sangka
Kepergianmu ini justru karena aku mulai mencintaimu
Dalam tawa kita, tentu ada haru-biru
Dalam rasa kehilangan itu, cahaya harapan tampak di mataku
Ah, tak ada yang keliru kecuali permainan ruang dan waktu
Satu hal yang sangat kuhindari adalah memperlihatkan air mata
Karena kita tak pernah sungguh-sungguh berpisah
Selalu ada cara untuk tetap bersama, di mana dan kapan saja
Karena kita tak pernah sungguh-sungguh berpisah
Aku kan minta maaf untuk semua khilaf
Aku kan mohon doa untuk seluruh cita-cita
Aku kan ucapkan terima kasih untuk tahun-tahun indah
Percayalah, kepergianmu ini karena aku mulai mencintaimu
Selamat jalan, Bapakku, sahabatku, Orang tuaku. Menyongsong tugas baru Bapak. Semoga jarak tidak pernah menjadi alasan untuk saling melupakan. Doa kami sekeluarga semoga tidak putus sampai akhir hayat kami
Malang. 31 Nopember 2007.
Kel Budi Putranto
No comments:
Post a Comment